Setelah proses seleksi dan tender yang ketat, konsorsium Nippon Steel Engineering ditunjuk sebagai kontraktor untuk proyek revamping Latinusa. Hari ini kedua belah pihak telah menanda tangani kontrak kerja, menandai awal kerja sama mereka secara resmi. Konsorsium tersebut terdiri atas Nippon Steel Engineering Co., LTD (selanjutnya disebut sebagai “NSEC”), PT. Nippon Steel Construction Indonesia (selanjutnya disebut sebagai “NISCONI”), Fuji Electric Asia Pacific, Pte.Ltd (selanjutnya disebut sebagai “Fuji”) dan PT. Sankyu Indonesia International (selanjutnya disebut sebagai “Sankyu”).

PT Pelat Timah Nusantara Tbk, disingkat Latinusa, adalah satu-satunya produsen tinplate (bahan baku untuk kemasan kaleng) di Indonesia dan telah menjadi perusahaan publik sejak IPO mereka pada 14 Desember 2009. Dana hasil IPO sebesar Rp 157,7 milyar yang dihasilkan melalui IPO akan digunakan untuk membiayai proyek revamping Latinusa, proyek ini akan meningkatkan kapasitas Latinusa dari 130,000 menjadi 160,000 ton per tahun.

“Proyek revamping kami akan memberikan dampak nyata yang positif terhadap pengembangan bisnis kami,” kata Ardhiman, Presiden Direktur PT Latinusa. “Kami melakukan proses tender dengan sangat serius untuk memastikan bahwa hanya kontraktor terbaiklah yang menangani proyek revamping kami. Pada akhirnya, setelah melalui proses tender yang wajar dan adil serta sesuai dengan peraturan-peraturan, penawaran dan rekam jejak konsorsium NSEC yang sangat baik telah meyakinkan kami untuk bekerja sama dengan mereka.”

NSEC memiliki pengalaman yang luas dalam penyediaan jasa pembangunan pabrik dan pengelolaan konstruksi untuk berbagai industri, khususnya bagi industri baja. NSEC juga memiliki pengalaman dalam konstruksi proses pelapisan timah (tin-coating) bagi lebih dari 25 pabrik di seluruh dunia. Awalnya NSEC merupakan salah satu segmen bisnis Nippon Steel Corporation, namun pada tahun 2006 mereka memisahkan diri dari NSC dan meluncurkan bisnis mereka sendiri. Selain itu, Fuji memiliki pengalaman luas dalam bidang pengerjaan elektrikal, sedangkan NISCONI dan Sankyu memiliki reputasi baik atas hasil kerja mereka di berbagai pengerjaan konstruksi di Indonesia.

“Kami sangat bangga atas kesempatan bekerja sama dengan PT Latinusa,” kata Mr. Suzuki dari NSEC. “Kami menjamin bahwa kami akan memberikan pelayanan dan kinerja kami yang terbaik bagi PT Latinusa.”

Proyek revamping ini mencakup pengerjaan di bidang engineering, konstruksi, pemasangan peralatan baru serta commissioning (pengujian) dari mesin-mesin. Keseluruhan proyek revamping ini akan membutuhkan dana sebanyak kurang lebih USD 16 juta, dan kebutuhan dana tersebut akan terpenuhi seluruhnya oleh dana hasil IPO Latinusa pada 14 Desember 2009 lalu.

“Setelah proyek revamping selesai, kapasitas produksi dan kualitas produk kami akan meningkat melalui implementasi peralatan yang memiliki kecepatan produksi dan teknologi yang lebih tinggi. Hal ini akan memberikan amunisi tambahan bagi kami untuk meraup permintaan domestik dan meningkatkan pangsa pasar kami,” kata Soeprapto, Direktur Komersial PT Latinusa. “Saat ini konsumsi domestik tinplate sekitar 200,000 ton per tahun, lebih tinggi daripada kapasitas total kami baik sebelum maupun sesudah selesainya proyek revamping. Hal ini jelas menunjukkan bahwa kami mempunyai kesempatan besar di negara kita sendiri, karena itulah kami akan berkonsentrasi pada pasar domestik terlebih dahulu, khususnya pada industri makanan,” tutup Soeprapto.





Share this news on: